YOGYAKARTA — Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Daerah Istimewa Yogyakarta, Lili, melaksanakan kunjungan kerja ke Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta pada Kamis (12/06/2025). Dalam kunjungan tersebut, Kakanwil turut didampingi oleh Kepala Bidang Pembimbingan Kemasyarakatan, Cipto Edy.

Rombongan disambut langsung oleh Kepala Lapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, di ruang kerja Kalapas bersama jajaran pejabat struktural. Kunjungan berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kekeluargaan.

Kunjungan ini menjadi bagian dari pemantauan rutin dan koordinasi strategis yang dilakukan Kanwil Ditjenpas DIY dalam rangka memastikan stabilitas manajemen serta kualitas layanan pemasyarakatan di UPT wilayah Yogyakarta.

Selain sebagai bentuk penguatan komunikasi vertikal, kunjungan ini juga menjadi ajang konsolidasi antarpejabat, khususnya dalam menyikapi isu-isu strategis pemasyarakatan, serta sebagai langkah awal memperkuat pelaksanaan 13 program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan.

Kalapas Porman Siregar menyampaikan apresiasi atas kunjungan Kakanwil yang dinilai dapat meningkatkan motivasi dan soliditas jajaran pegawai di Lapas Narkotika Yogyakarta. Ia menegaskan bahwa Lapas yang dipimpinnya siap mendukung penuh kebijakan pusat dan wilayah, serta terus meningkatkan kinerja pembinaan, pelayanan, dan pengamanan secara berkelanjutan.

YOGYAKARTA — Dalam rangka menjaga kebugaran fisik dan meningkatkan kedisiplinan, Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta menggelar kegiatan olahraga pagi dan pelatihan baris-berbaris (LKBB) bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Kamis (12/06/2025) di Lapangan Lapas.

Kegiatan ini diikuti oleh WBP dari Paviliun Bougenvile, dimulai dengan sesi pemanasan dan senam bersama. Setelahnya, para peserta mengikuti pelatihan dasar LKBB yang dipandu langsung oleh Kasubsi Bimkemaswat, Dimas Putra Pratama, serta Taruna dari Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip) yang sedang menjalani praktik lapangan.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan berlangsung tertib dan penuh semangat. Para WBP tampak antusias mengikuti setiap gerakan senam dan aba-aba baris-berbaris yang diberikan. Selain menyehatkan tubuh, latihan ini juga bertujuan membentuk karakter disiplin, kerja sama, dan rasa tanggung jawab di antara peserta.

Kegiatan ini diakhiri dengan pendinginan dan doa bersama. Lapas Narkotika Yogyakarta berkomitmen menjadikan pembinaan fisik dan mental sebagai bagian dari rutinitas untuk membentuk pribadi WBP yang sehat dan siap kembali ke masyarakat.

YOGYAKARTA — Dalam rangka mempererat sinergi dan kemitraan antar-institusi, Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Porman Siregar, menerima kunjungan dari Kasatbinmas Polresta Sleman, AKP Sugiyanto, bersama jajarannya, pada Kamis (12/06/2025).

Kunjungan tersebut berlangsung hangat di ruang kerja Kalapas dan menjadi ajang silaturahmi serta diskusi strategis terkait upaya peningkatan keamanan dan ketertiban, khususnya dalam pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) serta pencegahan potensi gangguan kamtibmas di lingkungan Lapas.

Dalam pertemuan tersebut, Kalapas menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin dengan Polresta Sleman, khususnya dalam kegiatan pengamanan, pembinaan, dan edukasi hukum kepada WBP. “Kami sangat terbantu dengan sinergi yang selama ini telah terjalin bersama jajaran Polresta Sleman. Kunjungan hari ini memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif di Lapas,” ujar Porman.

Sementara itu, AKP Sugiyanto menyatakan kesiapan jajarannya untuk terus mendukung Lapas dalam berbagai program kemitraan. “Lapas adalah bagian dari masyarakat yang tidak terpisahkan. Kami siap bersinergi dalam upaya pembinaan dan pengawasan, demi terciptanya ketertiban yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Kunjungan diakhiri dengan sesi foto bersama dan peninjauan singkat area layanan Lapas. Kegiatan ini diharapkan menjadi pijakan bagi kerja sama yang lebih erat antara Lapas Narkotika Yogyakarta dan Polresta Sleman dalam mendukung tugas pemasyarakatan yang lebih aman dan humanis.

YOGYAKARTA — Wujudkan sinergi nyata antara lembaga pemasyarakatan dan sektor perbankan, Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta menerima bantuan berupa ID Card pegawai dalam bentuk kartu BRIZZI dari BRI Cabang Sleman. Penyerahan dilakukan langsung oleh Pemimpin Cabang BRI Sleman, Akhmad Amri Abadan, kepada Kepala Lapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, pada Rabu (11/06/2025) bertempat di aula utama Lapas.

Sebanyak 126 kartu BRIZZI yang telah dipersonalisasi sebagai kartu identitas pegawai diserahkan dalam rangka mendukung digitalisasi dan efisiensi layanan kepegawaian di lingkungan Lapas. Selain berfungsi sebagai ID card resmi, kartu ini juga dapat digunakan sebagai alat transaksi non-tunai yang praktis dan aman.

Dalam sambutannya, Kalapas Porman Siregar menyampaikan apresiasi atas dukungan dan kolaborasi dari pihak BRI. "Kami mengucapkan terima kasih kepada BRI Cabang Sleman atas kerja sama ini. Kartu BRIZZI ini bukan hanya sebagai ID card, tetapi juga bentuk dukungan terhadap gerakan transaksi digital dan peningkatan layanan kepegawaian," ujar Porman.

Sementara itu, Akhmad Amri Abadan menyampaikan komitmen BRI dalam mendukung transformasi digital di instansi pemerintah, termasuk lembaga pemasyarakatan. “BRI siap menjadi mitra strategis Lapas Narkotika Yogyakarta dalam mendukung layanan keuangan dan digitalisasi, termasuk untuk kebutuhan transaksi non-tunai,” tuturnya.

Kegiatan ini sekaligus menjadi langkah awal dari berbagai bentuk kolaborasi yang diharapkan akan terus berkembang, baik dalam bentuk layanan perbankan, edukasi finansial, maupun program dukungan lainnya. Penyerahan BRIZZI ID Card ini ditutup dengan sesi foto bersama dan simbolisasi penggunaan kartu oleh perwakilan pegawai.

YOGYAKARTA — Dalam rangka mendukung program pembinaan kemandirian serta ketahanan pangan, Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta terus mengembangkan budidaya maggot (larva Black Soldier Fly) sebagai salah satu kegiatan produktif bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kegiatan budidaya maggot ini dilaksanakan di area kegiatan kerja (giatja) Lapas Narkotika Yogyakarta, dengan melibatkan sejumlah WBP yang telah dibekali pelatihan teknis sebelumnya. Maggot sendiri dikenal sebagai pakan ternak alternatif yang memiliki nilai gizi tinggi serta ramah lingkungan karena mampu mengurai limbah organik.

Menurut Kepala Lapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, kegiatan ini bukan hanya bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan internal, tetapi juga sebagai bentuk edukasi dan keterampilan baru bagi WBP.

“Kami ingin memberikan bekal keterampilan yang bisa langsung diterapkan setelah bebas nanti. Budidaya maggot ini sangat potensial secara ekonomi dan mudah dilakukan, bahkan di lingkungan rumah tangga,” ujar Porman.

Para WBP yang terlibat secara aktif bertugas mulai dari pengumpulan limbah organik, perawatan bibit, pemanenan maggot, hingga pemrosesan lanjutan untuk dijadikan pakan.

Kasi Kegiatan Kerja, Ondi Henang, menyebutkan bahwa hasil panen maggot nantinya akan dimanfaatkan untuk pakan ikan di kolam budidaya lele dan nila, yang juga menjadi bagian dari program kemandirian Lapas Narkotika Yogyakarta.

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Lapas dalam menjalankan program pembinaan berbasis keterampilan dan pemberdayaan yang berkelanjutan, selaras dengan arah kebijakan pemasyarakatan yang produktif dan humanis.