YOGYAKARTA - Hari ketiga kunjungan tatap muka di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Yogyakarta menyisakan momen haru dan penuh makna. Perasaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beserta keluarga mereka tercermin dalam tangis haru saat bertemu di ruang tatap muka..
Tangis haru pecah ketika Warga Binaan memeluk erat keluarga mereka yang hadir. Ekspresi kebahagiaan dan rasa syukur atas kesempatan bertemu di hari yang spesial ini terlihat jelas di wajah para mereka. Beberapa di antara mereka bahkan terlihat berdoa bersama, memohon kekuatan dan kesabaran untuk menghadapi masa-masa yang sulit di balik jeruji besi.
Kepala Lapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, turut menyaksikan momen haru ini dengan penuh empati. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya dukungan dan kasih sayang dari keluarga dalam proses rehabilitasi WBP. Dia juga mengingatkan bahwa kunjungan tatap muka ini bukan hanya sekadar pertemuan fisik, tetapi juga momen untuk mempererat ikatan batin antara WBP dan keluarga mereka.
Meskipun diwarnai oleh tangis haru, suasana kunjungan tatap muka tersebut juga dipenuhi dengan semangat dan harapan. WBP didorong untuk tetap kuat dan gigih dalam menjalani proses rehabilitasi, sementara keluarga mereka memberikan dukungan tanpa syarat. Harapan untuk masa depan yang lebih baik terpancar dari setiap tatap mata dan pelukan hangat yang dilakukan di tengah ruang tatap muka.
Kunjungan tatap muka hari ketiga ini tidak hanya menjadi ajang pertemuan keluarga, tetapi juga momentum untuk merenungkan nilai-nilai kebersamaan, kekuatan kasih sayang, dan kekuatan doa dalam menghadapi ujian hidup. Dengan berat hati namun penuh harapan, narapidana dan keluarga mereka berpisah sementara, dengan keyakinan bahwa cinta dan dukungan mereka akan terus menguatkan satu sama lain di setiap langkah perjalanan rehabilitasi yang mereka jalani.