SLEMAN — Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta turut ambil bagian dalam kegiatan pembukaan Indonesia Prison Product and Art Festival (IPPAFEST) 2025 yang digelar secara nasional pada Senin (21/04). Kegiatan ini dilaksanakan secara virtual melalui Zoom Meeting dan diikuti dari Aula Lapas Narkotika Yogyakarta oleh Kalapas, jajaran pejabat struktural, serta tim dari Seksi Kegiatan Kerja (Giatja).
IPPAFEST merupakan festival tahunan yang mempertemukan karya dan kreativitas warga binaan pemasyarakatan (WBP) dari seluruh Indonesia, baik berupa kerajinan tangan, kuliner, fesyen, hingga seni pertunjukan. Festival ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di balik tembok Lapas terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi proses reintegrasi sosial para WBP.
Kegiatan dibuka langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yang dalam sambutannya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menyaksikan IPPAFEST sebagai wujud nyata pemberdayaan warga binaan. “Ini bukan sekadar festival, tapi tentang harapan, kesempatan kedua, dan kemanusiaan,” ujar Agus.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri juga menyoroti pentingnya publikasi hasil karya WBP, baik secara langsung dalam event IPPAFEST maupun melalui media digital, sebagai bentuk promosi terhadap hasil pembinaan yang produktif dan bernilai ekonomi.
Salah satu sorotan IPPAFEST tahun ini adalah peluncuran lagu “Jangan Kamu, Biar Aku” oleh Zivilia Band yang saat ini masih menjalani masa pidana di Lapas Gunung Sindur, berkolaborasi dengan penyanyi Gita Youbi. Lagu tersebut merupakan hasil dari program pembinaan musik yang digagas Ditjenpas bekerja sama dengan label rekaman nasional.
Kalapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, menyampaikan bahwa IPPAFEST menjadi ruang penting untuk menunjukkan pada masyarakat bahwa Lapas bukan sekadar tempat menjalani pidana, tetapi juga tempat transformasi diri. “Warga binaan kami juga sedang menyiapkan karya-karya unggulan, dan kami siap mendukung penuh semangat ini,” tegasnya.
Beberapa produk hasil karya warga binaan Lapas Narkotika Yogyakarta juga turut dipamerkan dalam IPPAFEST 2025. Melalui keikutsertaan ini, Lapas Narkotika Yogyakarta turut berkomitmen untuk menjadikan pembinaan kemandirian sebagai prioritas, sekaligus mendorong WBP agar terus produktif dan memiliki kepercayaan diri untuk kembali ke tengah masyarakat.