Sleman – Orientasi hari keempat bagi 8 CPNS formasi 2025 di Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, pada Jumat (04/07), difokuskan pada pengenalan tugas dan fungsi Seksi Kegiatan Kerja (Giatja). Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan sistem pembinaan kemandirian bagi warga binaan sebagai bagian penting dari fungsi pemasyarakatan.
Hari dimulai seperti biasa dengan olahraga pagi bersama, dilanjutkan kegiatan kebersihan lingkungan, yang menjadi bagian dari pembiasaan disiplin, kepedulian, dan rasa tanggung jawab terhadap area kerja.
Selanjutnya, para CPNS mengikuti pembekalan materi oleh Kasi Giatja, Ondi Henang Yunianto, beserta jajaran. Materi mencakup pengenalan unit-unit kerja produktif di Lapas, seperti pelatihan kerajinan kulit, produksi tempe, budidaya ikan lele, serta maggot, dan bagaimana kegiatan tersebut dijalankan sebagai sarana pembinaan keterampilan, kemandirian, serta reintegrasi sosial warga binaan.
Dalam paparannya, Kasi Giatja menekankan pentingnya sinergi antara pembinaan kepribadian dan kemandirian dalam menciptakan warga binaan yang siap kembali ke masyarakat. Ia juga mengajak para CPNS untuk mulai memahami peran mereka sebagai pembina, bukan sekadar petugas pengawas.
“Kegiatan kerja bukan hanya soal produksi, tapi juga pendidikan mental dan karakter. Inilah bagian dari tugas kita sebagai pengayom,” ungkap Ondi.
Dengan pembekalan ini, para CPNS diharapkan mulai memiliki pemahaman menyeluruh mengenai pendekatan rehabilitatif dalam pemasyarakatan, sejalan dengan semangat reformasi kelembagaan di bawah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
