Sleman – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Yogyakarta terus mengembangkan program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), salah satunya melalui budidaya maggot. Pada pekan ini, WBP didampingi petugas Kegiatan Kerja (Giatja) melaksanakan perawatan rutin terhadap media dan populasi maggot yang dibudidayakan di area Sarana Asimilasi Edukasi.
Budidaya maggot atau larva lalat Black Soldier Fly (BSF) ini menjadi salah satu inovasi pemanfaatan limbah organik sekaligus sarana pelatihan keterampilan bagi WBP. Perawatan meliputi pembersihan media, pemberian pakan dari sampah organik terpilah, serta pengecekan kondisi kelembaban dan suhu guna menjaga keberlangsungan siklus hidup larva.
Menurut Kasi Giatja, Ondi Henang, kegiatan ini tidak hanya bernilai ekonomis, tetapi juga memberikan pemahaman kepada WBP tentang pentingnya pengelolaan limbah dan potensi usaha berbasis lingkungan. Maggot hasil budidaya dimanfaatkan sebagai pakan ikan yang bernutrisi tinggi atau diolah lebih lanjut sebagai produk turunan.
“Kami mendorong WBP untuk aktif dan serius dalam mengikuti kegiatan ini karena keterampilan seperti ini bisa sangat berguna setelah mereka bebas nanti,” ujar Ondi.
Perawatan berkala menjadi kunci sukses dalam menjaga produktivitas maggot serta mendukung keberlanjutan program. Dengan pengelolaan yang terukur dan melibatkan warga binaan secara langsung, kegiatan ini diharapkan mampu membentuk karakter kerja, tanggung jawab, serta membuka wawasan baru di bidang agribisnis berkelanjutan.