Sleman – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembinaan kreatif warga binaan pemasyarakatan (WBP). Kali ini, melalui perilisan sebuah video klip musik berjudul “Pangestumu”, karya salah satu WBP berbakat, Muhammad Rafli. Video klip tersebut telah resmi dirilis dan dapat disaksikan melalui tautan: https://youtu.be/cA7uVwZV8YQ?si=smf4o3Ofe4Zb1qs8.
Lagu “Pangestumu” – yang berarti “restumu” dalam Bahasa Indonesia – merupakan ungkapan batin seorang anak kepada orang tuanya. Lagu ini mengisahkan perjalanan emosional seorang anak yang semula menjadi harapan keluarga, namun justru mengecewakan mereka dan akhirnya harus menjalani masa-masa sulit, termasuk perpisahan dengan orang tua.
Dalam kesendirian dan keterbatasan itu, kesadaran perlahan tumbuh: bahwa selama ini ia belum mampu membahagiakan, bahkan belum sempat membalas kebaikan kedua orang tuanya. Restu dan doa orang tua digambarkan dalam lagu ini sebagai bintang penuntun, saksi bisu atas bagaimana Tuhan perlahan mengubah hidupnya.
Perilisan video klip ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian di bidang seni dan musik, yang menjadi wadah ekspresi sekaligus terapi psikologis bagi WBP. Melalui karya ini, Rafli tidak hanya mengekspresikan penyesalan dan harapan, tetapi juga memberi pesan kuat kepada publik tentang pentingnya menghargai keluarga dan kesempatan kedua dalam hidup.
Kepala Lapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, menyampaikan apresiasi atas semangat dan kreativitas yang ditunjukkan oleh Rafli. “Karya ini adalah bukti bahwa pembinaan di dalam Lapas dapat melahirkan refleksi mendalam dan potensi luar biasa yang layak diapresiasi,” ujarnya.
Melalui karya ini, Lapas Narkotika Yogyakarta berharap masyarakat dapat melihat sisi lain dari proses pemasyarakatan, bahwa lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, tetapi juga ruang pembelajaran, perenungan, dan pembentukan kembali nilai-nilai kehidupan.