YOGYAKARTA — Suasana penuh khidmat menyelimuti Lapangan Utama Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta saat pelaksanaan Salat Iduladha 1446 Hijriah, Jumat (6/6). Ibadah besar umat Islam ini diikuti oleh seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan pegawai Lapas secara tertib dan khusyuk.
Bertindak sebagai imam dan khatib adalah Muhammad Syafi’i dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Turi, Sleman. Dalam khutbahnya, beliau menekankan makna pengorbanan dan ketaatan melalui keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail. Ia juga mengajak seluruh jamaah untuk meneladani nilai-nilai keikhlasan dan kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam menjalani masa pembinaan di Lapas.
Setelah salat, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama dan pembinaan keagamaan singkat sebagai bagian dari upaya memperkuat aspek spiritual dan moral WBP. Kegiatan ini mendapat pengamanan dan pengaturan teknis dari petugas pengamanan dan pembinaan sehingga berjalan lancar dan aman.
Kalapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, menegaskan pentingnya momen hari besar keagamaan sebagai bagian dari pembinaan kepribadian WBP. “Salat Iduladha ini tidak sekadar ritual, tapi menjadi bagian dari proses rehabilitasi dan pembinaan mental serta spiritual warga binaan,” ujarnya.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan WBP dapat meningkatkan keimanan dan kembali kepada fitrah sebagai pribadi yang lebih baik. Ke depan, Lapas Narkotika Yogyakarta berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi dengan KUA, MUI, dan lembaga keagamaan lainnya guna mendukung program pembinaan rohani yang berkelanjutan.