SLEMAN - Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Porman Siregar, bersama Kepala Sub Seksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat), Dimas Putra Pratama, melaksanakan audiensi dengan Fakultas Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) pada Selasa (03/09/2024). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Rapat Gedung K.H.A Wahid Hasyim UII tersebut dihadiri oleh Dekan Fakultas, Dr. Asmuni, Wakil Dekan, Dr. Nur Kholis, Wakil Dekan Muhammad Roy Purwanto, dan Kepala Jurusan, Dr. Anton Priyo Nugroho.
Dalam audiensi ini, kedua pihak membahas kelanjutan kerja sama yang telah terjalin antara UII dan Lapas Narkotika Yogyakarta, khususnya terkait pelatihan kerohanian Fardhu Kifayah yang sebelumnya telah diberikan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Porman Siregar menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diberikan UII selama ini dan berharap bahwa kolaborasi ini dapat terus berkembang untuk meningkatkan kualitas pembinaan kerohanian di Lapas.
Dekan Fakultas Agama Islam UII, Dr. Asmuni, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mendukung program pembinaan Lapas melalui berbagai pelatihan kerohanian yang relevan dan bermanfaat bagi WBP. Ia menekankan pentingnya memberikan bekal spiritual yang kuat kepada WBP agar mereka dapat kembali ke masyarakat dengan kepercayaan diri dan keterampilan yang bermanfaat.
Selain pelatihan Fardhu Kifayah, pertemuan ini juga membahas kemungkinan pengembangan program-program lain yang dapat mendukung pembinaan di Lapas. Diskusi ini diharapkan dapat menghasilkan terobosan baru yang mampu meningkatkan kualitas kehidupan spiritual WBP, sekaligus memperkuat kesiapan mereka untuk berintegrasi kembali dengan masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman.
Audiensi ini menjadi langkah penting dalam upaya bersama Lapas Narkotika Yogyakarta dan UII untuk menciptakan lingkungan yang mendukung rehabilitasi dan reintegrasi WBP ke dalam masyarakat. Kedua belah pihak sepakat untuk terus mempererat kerja sama dan berkomitmen untuk mengembangkan program-program yang tidak hanya fokus pada aspek kerohanian, tetapi juga pada peningkatan keterampilan praktis yang dibutuhkan WBP dalam kehidupan sehari-hari.