Sleman – Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta terus berkomitmen dalam memberikan pembinaan kepribadian bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP). Sebagai bagian dari program pembinaan tersebut, pada Selasa (18/2/2025), perwakilan Lapas Narkotika Yogyakarta melakukan audiensi dengan Universitas Islam Indonesia (UII) guna membahas kegiatan pembinaan kepribadian yang akan dilaksanakan selama bulan Ramadhan.
Dalam audiensi yang berlangsung di Universitas Islam Indonesia (UII), rombongan dari Lapas yang dipimpin oleh Kasubsi Bimkemaswat, Dimas Putra Pratama, diterima langsung oleh Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam, Dr. Drs. Asmuni, Ketua Jurusan Studi Islam, Dr. Anton Priyo Nugroho, serta Ustadz Husaeni.
Pertemuan ini membahas secara rinci rencana kegiatan pembinaan kepribadian bagi narapidana, yang akan berlangsung sepanjang bulan Ramadhan. Kasubsi Bimkemaswat, Dimas Putra Pratama, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk membekali para narapidana dengan pemahaman keagamaan yang lebih baik sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik ketika kembali ke masyarakat.
"Kami berharap program pembinaan ini dapat memberikan manfaat besar bagi para WBP, khususnya dalam aspek keimanan dan akhlak. Dengan adanya kerja sama ini, kami ingin menciptakan suasana Ramadhan yang lebih bermakna di dalam Lapas," ungkap Kalapas dari tempat terpisah.
Sementara itu, Dr. Asmuni dari UII menyambut baik kerja sama ini dan menyatakan bahwa pihaknya siap mendukung penuh pelaksanaan pembinaan.
"Kami sangat mengapresiasi langkah Lapas Narkotika Yogyakarta yang memberikan perhatian lebih terhadap pembinaan kepribadian WBP. Semoga melalui program ini, para narapidana dapat mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan menjadi pribadi yang lebih baik ke depannya," ungkapnya.
Dengan terlaksananya audiensi ini, diharapkan pembinaan kepribadian selama bulan Ramadhan dapat berjalan dengan lancar dan memberikan dampak positif bagi warga binaan. Kolaborasi antara Lapas Narkotika Yogyakarta dan Universitas Islam Indonesia ini menjadi salah satu bentuk nyata dalam mewujudkan pembinaan berbasis keagamaan yang berkelanjutan.