Sleman – Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta menggelar acara wisuda santri Pesantren "At-Tawwabin" pada Rabu (4/12). Kegiatan berlangsung khidmat di aula Lapas Narkotika Yogyakarta, dihadiri oleh berbagai tokoh penting, antara lain Kepala Lapas Porman Siregar, Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sleman Sidiq Pramono, dan Dekan Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia (UII) Asmuni.
Dalam sambutannya, Kepala Lapas, Porman Siregar, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh santri yang telah menyelesaikan program pendidikan pesantren dengan baik. "Wisuda ini bukan sekadar akhir dari proses pembelajaran, tetapi awal dari perjalanan spiritual yang lebih bermakna," ungkapnya.
Kepala Kemenag Sleman, Sidiq Pramono, turut memberikan sambutan dengan menekankan pentingnya pendidikan agama sebagai bekal utama dalam menjalani kehidupan yang lebih baik. "Proses pendidikan di Pesantren At-Tawwabin ini merupakan langkah penting dalam membentuk karakter para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP)," ujarnya.
Dekan FIAI UII, Asmuni, juga memberikan pesan inspiratif kepada para wisudawan. Ia berharap ilmu agama yang diperoleh selama di pesantren dapat menjadi landasan untuk membangun masa depan yang lebih baik. "Jangan pernah berhenti belajar dan berbuat baik, karena perubahan selalu dimulai dari diri sendiri," pesannya.
Sebanyak 37 dari 55 santri resmi diwisuda setelah memenuhi syarat dan kriteria kelulusan. Acara wisuda ini turut dihadiri oleh keluarga WBP, baik secara langsung maupun melalui platform virtual. Kehadiran keluarga memberikan momen haru sekaligus motivasi bagi para santri untuk terus memperbaiki diri.
Selain prosesi pengukuhan, acara juga diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Qur'an dan penampilan santri dalam bentuk ceramah agama. Momen ini semakin menegaskan komitmen Lapas Narkotika Yogyakarta dalam memberikan pembinaan berbasis keagamaan kepada WBP.