Yogyakarta – Sebagai wujud nyata dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta membuka lahan baru di area selatan Lapas. Lahan seluas 950 meter persegi tersebut akan dimanfaatkan untuk kegiatan perkebunan yang dikelola secara langsung oleh pegawai Lapas Narkotika Yogyakarta, khususnya seksi Kegiatan Kerja (Giatja).
Kepala Lapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, menjelaskan bahwa pembukaan dan pengelolaan lahan sepenuhnya dilakukan oleh pegawai Lapas, mengingat lokasi lahan berada di luar tembok Lapas sehingga tidak memungkinkan melibatkan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). "Kami ingin memastikan lahan ini dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung ketahanan pangan, meski pengelolaannya tidak melibatkan WBP," jelas Porman.
Kegiatan pembukaan lahan dimulai dengan membersihkan area, mempersiapkan tanah, dan merancang sistem tanam untuk berbagai jenis tanaman produktif seperti sayuran dan tanaman pangan lainnya. Tim dari seksi Giatja bertugas memastikan pengelolaan lahan berjalan sesuai rencana dan tetap memperhatikan aspek keamanan serta efektivitas.
"Program ini merupakan langkah penting untuk mendukung kebutuhan internal sekaligus mendukung program nasional ketahanan pangan. Selain itu, hasil perkebunan ini nantinya diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi operasional Lapas," tambah Porman.
Melalui inisiatif ini, Lapas Narkotika Yogyakarta menunjukkan komitmennya dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus memberikan contoh nyata bagaimana institusi pemasyarakatan dapat berkontribusi dalam program pembangunan nasional.