Yogyakarta - Universitas Sanata Dharma (USD) melaksanakan kunjungan ke Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta pada Kamis (23/1). Kegiatan ini bertujuan untuk survei dan pembahasan terkait pembinaan kepribadian dan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Acara dibuka di Aula Utama oleh Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Kasi Binadik), Pamuji Setyo Wibowo, yang menyampaikan ucapan selamat datang kepada rombongan USD. Sambutan dilanjutkan oleh Kasubbag Tata Usaha (Kasubbag TU), Syamsurijal, yang menekankan pentingnya sinergi antara pihak Lapas Narkotika Yogyakarta dan perguruan tinggi dalam membangun program pembinaan yang inovatif.
Dalam sesi paparan, Kasi Binadik menjelaskan berbagai program pembinaan kepribadian dan kemandirian yang telah berjalan di Lapas Narkotika Yogyakarta. Rombongan USD kemudian meninjau fasilitas dan kegiatan pembinaan yang ada, seperti gereja, kolam lele, budidaya maggot, kerajinan kulit, dan barbershop, dengan didampingi oleh Kasubbag TU, Kasi Binadik, dan Kasi Giatja.
Selain melihat kondisi sarana dan prasarana (sarpras), pihak USD juga mengadakan survei untuk memahami kebutuhan serta aspirasi WBP sebagai acuan dalam merancang program pembinaan yang akan datang.
Diskusi singkat di akhir kunjungan menghasilkan beberapa poin penting, antara lain:
- Universitas Sanata Dharma akan menawarkan layanan dari fakultas-fakultas terkait sebagai bentuk dukungan pembinaan.
- Program pembinaan kepribadian dan kemandirian dirancang agar dapat diikuti oleh seluruh WBP.
- Masukan tentang perlunya sertifikasi sebagai hasil dari pelatihan atau pembinaan disampaikan untuk meningkatkan nilai tambah program.
- Rincian teknis, seperti jadwal pelaksanaan dan kebutuhan sarpras, akan dibahas lebih lanjut.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari Perjanjian Kerja Sama antara Lapas Narkotika Yogyakarta dan Universitas Sanata Dharma. “Kami berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas pembinaan kepribadian dan kemandirian WBP, sekaligus membuka peluang lebih besar untuk berkontribusi bagi masyarakat setelah mereka bebas,” ujar Pamuji Setyo Wibowo.