Sleman – Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta bekerja sama dengan mahasiswa magang dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) menyelenggarakan kegiatan psikoedukasi bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pada Rabu (19/02). Kegiatan yang berlangsung di ruang rehabilitasi ini diikuti oleh 25 orang WBP dari Paviliun Edelwise.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan dari Kasubsi Bimkemaswat yang menyampaikan pentingnya mengelola emosi dengan sehat. "Emosi bukanlah musuh, melainkan bagian dari diri kita yang harus dipahami dan dikendalikan dengan baik. Saya harap semua peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan serius agar ilmu yang didapat bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, materi yang disampaikan bertajuk "Emosi Bukan Musuh". Pemateri memberikan pemahaman tentang cara mengelola emosi dengan sehat, sehingga para WBP mampu mengendalikan perasaan dengan lebih baik. Kegiatan ini bertujuan untuk membekali WBP dengan kemampuan mengendalikan emosi secara positif selama menjalani masa pidana di dalam Lapas, guna menciptakan suasana yang aman dan tertib.
Selain penyampaian materi, peserta juga diajak untuk berinteraksi dalam kelompok-kelompok kecil. Mereka berdiskusi dan menjawab kuis yang diberikan oleh pemateri. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan penerapan materi secara lebih efektif.
Kegiatan ditutup dengan refleksi dimana para WBP membagikan pengalaman dan pelajaran yang didapat dari kegiatan psikoedukasi. Mereka mengaku mendapatkan wawasan baru tentang pentingnya menjaga dan mengendalikan emosi secara bijak.
"Saya jadi lebih memahami bahwa emosi itu wajar, tapi kita harus tahu cara mengendalikannya agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain," ujar WS, salah satu peserta.
Kegiatan psikoedukasi ini berjalan secara interaktif dan penuh semangat. Kolaborasi antara Lapas Narkotika Yogyakarta dengan mahasiswa UAD dan UST diharapkan dapat terus berlanjut guna memberikan edukasi yang bermanfaat bagi para WBP.