SLEMAN — Dalam rangka mendukung program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta bekerja sama dengan Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Kemandirian Pembuatan Tempe dan Olahan Makanan Berbahan Dasar Tempe, pada Senin, 05 Mei 2025.
Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Aula Bimbingan Kerja (Bimker) Lapas ini diikuti oleh 30 orang WBP yang antusias untuk belajar dan meningkatkan keterampilan mereka di bidang pengolahan pangan berbasis kedelai. Pada hari pertama, pelatihan difokuskan pada materi teori fermentasi kedelai menjadi tempe serta praktik perebusan kedelai, yang disampaikan langsung oleh Dr. Charis Amarantini, M.Si, selaku Dosen Biologi dari Fakultas Bioteknologi UKDW Yogyakarta.
Dr. Charis menjelaskan secara rinci proses biologis fermentasi dan pentingnya higienitas serta teknik yang tepat dalam pembuatan tempe. Para peserta juga diberi kesempatan langsung untuk mempraktikkan tahapan awal produksi tempe, seperti pemilihan bahan baku dan proses perebusan kedelai.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian pelatihan berkelanjutan yang dirancang untuk memberikan bekal keterampilan praktis kepada para WBP, sebagai langkah persiapan menghadapi reintegrasi sosial setelah menjalani masa pidana.
Kalapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta, Porman Siregar menyampaikan apresiasi atas kontribusi nyata dari UKDW Yogyakarta, khususnya Fakultas Bioteknologi, dalam mendukung program pembinaan kemandirian warga binaan.
“Harapannya, pelatihan ini tidak hanya menjadi sarana transfer ilmu, tetapi juga menjadi bekal usaha mandiri bagi para WBP di masa depan,” ungkap Kalapas.
Pelatihan akan dilanjutkan dengan sesi praktik pembuatan tempe secara lengkap dan pengolahan berbagai produk makanan berbahan dasar tempe pada pertemuan berikutnya.