SLEMAN — Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta terus berkomitmen membekali Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan keterampilan produktif. Salah satu keterampilan yang diberikan yaitu kerajinan kulit. Kegiatan pembinaan keterampilan ini berlangsung di bengkel kerja Lapas dan diikuti oleh sejumlah WBP. Para peserta belajar membuat berbagai produk seperti tas, dompet, gantungan kunci, dan ikat pinggang dari bahan kulit sintetis maupun asli.
Kalapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan bekal keterampilan praktis kepada WBP agar mereka memiliki kemampuan wirausaha mandiri setelah bebas.
“Kami ingin mereka pulang ke masyarakat tidak hanya membawa kesadaran hukum, tetapi juga keterampilan yang bisa mendukung kemandirian ekonomi. Kerajinan kulit adalah salah satu bidang yang potensial dan bernilai jual tinggi,” ujar Kalapas.
Kegiatan ini juga menjadi bentuk konkret implementasi program pembinaan kemandirian yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dalam rangka menciptakan pemasyarakatan yang “PASTI” bermanfaat untuk masyarakat.