Yogyakarta – Setelah mendapatkan pembekalan teori pada hari pertama, kini Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Narkotika Kelas IIA Yogyakarta melanjutkan Pelatihan Pembuatan Tempe hari kedua, yaitu praktek langsung dalam proses pembuatan tempe. Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa (18/02) di Giatja Lapas Narkotika Yogyakarta, bekerja sama dengan Fakultas Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW).
Dalam pelatihan tahap kedua ini, para peserta diberikan kesempatan untuk mempraktekkan langsung ilmu yang telah mereka pelajari pada sesi teori sebelumnya. Didampingi oleh tim dari Fakultas Bioteknologi UKDW, peserta secara berkelompok melakukan proses pembuatan tempe dari awal hingga tahap fermentasi.
Selama praktek berlangsung, peserta tampak antusias dan bersemangat dalam mengikuti setiap tahapan pembuatan tempe. Tim dari UKDW juga memberikan arahan langsung serta menjawab pertanyaan yang diajukan oleh WBP terkait teknik pembuatan tempe yang baik dan benar.
Kalapas Narkotika Yogyakarta, Porman Siregar, yang turut hadir dalam kegiatan ini menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan kemandirian bagi WBP. Dengan memiliki keterampilan seperti pembuatan tempe, diharapkan mereka bisa memiliki bekal usaha yang bermanfaat setelah bebas nanti.
"Praktek langsung ini menjadi kesempatan bagi WBP untuk benar-benar memahami cara membuat tempe secara mandiri. Harapannya, keahlian ini bisa menjadi modal bagi mereka dalam menjalani kehidupan setelah bebas dan mencegah mereka kembali ke lingkungan yang negatif," ujar Kalapas.
Pelatihan ini merupakan bagian dari program kerja sama antara Lapas Narkotika Yogyakarta dengan Fakultas Bioteknologi UKDW yang bertujuan untuk memberikan keterampilan berbasis produksi pangan kepada WBP. Setelah tahap praktek ini, peserta akan melanjutkan pelatihan ke tahap berikutnya, yaitu pengolahan makanan berbahan dasar tempe serta strategi pemasaran produk tempe.
Dengan adanya program pelatihan ini, diharapkan para warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan teknis, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di masa depan.