YOGYAKARTA – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Yogyakarta menggelar kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Manajemen Perwalian" pada Kamis (09/01) di aula rapat. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pejabat struktural dan wali pemasyarakatan, dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas pembinaan dan pelayanan kepada warga binaan.
Dalam sambutannya, Kasie Binadik Lapas Narkotika Yogyakarta, Pamuji Wibowo, menekankan pentingnya peran wali pemasyarakatan dalam mendukung program pembinaan dan rehabilitasi narapidana. Ia menyampaikan bahwa wali pemasyarakatan berperan strategis dalam memastikan narapidana tidak hanya menjalani hukuman dengan baik, tetapi juga mendapatkan pembinaan yang holistik sehingga siap kembali ke masyarakat dengan lebih baik.
FGD ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran wali pemasyarakatan, mengembangkan strategi serta menyusun perencanaan tugas untuk tahun 2025, dan memperkuat kualitas pelayanan kepada narapidana. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko pengulangan tindak pidana, meningkatkan rehabilitasi narapidana, menyusun SOP perwalian yang lebih terintegrasi, serta memperkuat kerja sama dengan stakeholder terkait.
Dalam diskusi ini, berbagai langkah strategis dibahas untuk mencapai target kinerja tahun 2025. Beberapa di antaranya adalah penguatan program pembinaan kepribadian melalui rehabilitasi sebagai jalan pemulihan hidup narapidana, pengembangan program pembinaan kemandirian berupa pelatihan kerja bersertifikat, serta penyusunan manajemen perwalian yang mendukung target kinerja Lapas Narkotika Yogyakarta. Peserta FGD juga membahas pentingnya menyusun buku pembinaan holistik sebagai panduan pelaksanaan pembinaan narapidana dan meningkatkan kompetensi petugas pemasyarakatan melalui program Corporate University yang berkelanjutan.
Kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan manajemen perwalian yang efektif untuk memenuhi target kinerja tahun 2025. Selain itu, optimalisasi penggunaan instrumen penilaian risiko keamanan dan residivisme juga menjadi fokus utama guna meningkatkan efektivitas pembinaan. Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, Lapas Narkotika Yogyakarta optimis dapat memberikan pelayanan terbaik kepada warga binaan serta mewujudkan target kinerja yang telah ditetapkan di tahun 2025.
